#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info Peningkatan Kunjungan Parawisata lewat
kebijaksanaan bebas visa oleh Presiden RI)
_________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
"Kemudian, pada Oktober 2015, Pemerintah kembali menambah negara
penerima fasilitas bebas visa dari yang sebelumnya 45 negara
menjadi 92 negara".
Demikian salah satu situs mengatakan bebas visanya para warga
asing masuk ke Indonesia untuk tahun 2016 ini.
Di situs lain dikatakan pula :
"Sebelumnya 90 negara, sekarang 84 berarti 174 negara"
Para kawan dimanapun berada...!
Berikut gambaran Bebas Visa tersebut yang semuanya mengacu
pada Peraturan Perpres Nomor 104 tahun 2015 terbit pada
23 September 2015.
Selamat menyimak...!
_______________________________________________________
Peraturan Presiden
No. 104 Th. 2015Indonesia bebas visa 174 negara
________________________________________________________
Jakarta, CNN Indonesia -- Tahun 2016 mendatang, Indonesia bisa
dipastikan akan menjadi destinasi wisata seksi bagi banyak negara.
Alasannya, pemerintah baru saja menambah daftar negara untuk
kategori bebas visa kunjungan ke Indonesia.
Dalam rapat koordinasi Perkembangan Proses Pemberian Bebas Visa
Kunjungan (BVK) Bagi Negara Sahabat yang diadakan di kantornya,
Menko Maritim Rizal Ramli menyebut terdapat 84 negara baru yang
bebas visa ke Indonesia.
"Ada 84 negara baru yang diputuskan sebagai negara yang bebas
visa," ungkap Rizal, di Gedung BBPT, Senin (21/12).
Angka itu menambah jumlah negara yang bebas kunjungan ke Indonesia
menjadi total 174 negara.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerbitkan Peraturan
Presiden (Perpres) Nomor 104 tahun 2015 yang mengatur mengenai
fasilitas bebas visa kunjungan bagi turis asing ke Indonesia.
Melalui aturan yang ditekennya pada 18 September 2015 lalu,
Jokowi membebaskan visa bagi turis asal 45 negara.
Kemudian, pada Oktober 2015, Pemerintah kembali menambah negara
penerima fasilitas bebas visa dari yang sebelumnya 45 negara
menjadi 92 negara.
"Sebelumnya 90 negara, sekarang 84 berarti 174 negara," imbuh Rizal.
Dari kebijakan bebas visa kepada 47 negara sebelumnya, pertumbuhan
turis mencapai 19%. Pertumbuhan ini jauh lebih tinggi dari yang
biasanya hanya 6-8%. Maka dengan penambahan negara bebas visa ini,
diharapkan akan meningkatkan lagi jumlah kunjungan turis
ke Indonesia pada tahun depan.
Adapun, dari 84 negara baru yang bebas visa kunjungan ke Indonesia,
diantaranya adalah Australia, Amerika Serikat (AS), China, Ukraina,
Uzbekistan, Bangladesh, Palestina, Israel, Jamaika, Paraguay, ?
Honduras, Uruguay, Bolivia, Kostarika, Georgia, Guatemala, Albania,
serta Mozambik.
Selain itu, Rizal menyebutkan, ada dua negara yang dikategorikan
khusus, pertama adalah Brasil dan kedua adalah Australia.
Dikarenakan hubungan Indonesia yang memanas, pasca eksekusi hukuman
mati warganya karena terlibat persoalan narkoba.
Di samping itu, pemerintah juga terus mensosialisasikan pintu
masuk ke Indonesia selain bandar udara. Selama ini masih dianggap
hanya 5 pelabuhan sebagai pintu mas?uk, yaitu Jakarta, Medan,
Bali, Batam, dan Surabaya. Padahal secara total ada 90 titik.
"Masih banyak turis yang bingung, masuk cuma lewat 5 bandara
besar saja. Padahal totalnya ada 90 titik masuk," tegas Rizal. (les)
Sumber :
http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151221171051-269-99671/total-174-negara-bebas-visa-kunjungan-ke-indonesia/
_________________________________________________________
Pemerintah Terbitkan Tiga Insentif Sektor Pariwisata
_________________________________________________________
pariwisataPemerintah berkomitmen untuk memajukan sektor pariwisata
dengan menerbitkan tiga insentif bagi sektor pariwisata yang meliputi
tambahan fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) bagi 45 negara
bersama dengan dua peraturan baru tentang yacht dan cruise dalam
upaya mendorong peningkatan jumlah wisatawan mancanegara.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya di Jakarta, Kamis (8/10)
mengaku optimistis tiga kebijakan itu bisa menaikkan nilai jual
Indonesia di peta pariwisata dunia.
Kebijakan BVKS tahap kedua ini menjadi langkah strategis dalam
meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman)
secara signifikan.
Sebelumnya BVKS tahap pertama terbukti sukses meningkatkan jumlah
wisman 30 negara selama periode 10 Juni-9 Agustus 2015 sebesar
592.748 wisman atau meningkat 15 persen jika dibandingkan dengan
periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya mencapai
514.171 wisman.
Perpres Nomor 104 tahun 2015 terbit pada 23 September 2015 tentang
fasilitas Bebas Visa Kunjungan Singkat (BVKS) bagi 45 negara.
Dengan tambahan tersebut, maka pada saat ini negara yang bebas visa
masuk ke Indonesia menjadi 90 negara. Regulasi tersebut juga
bersamaan terbit dengan dua peraturan baru mengenai yacht atau
perahu pesiar dan cruise atau kapal pesiar.
Menpar menambahkan dengan adanya kebijakan BVKS ini, maka
Indonesia akan mendekat Malaysia yang telah membebaskan visa
pada wisatawan dari 164 negara, sedangkan Thailand telah
membebaskan visa pada wisman dari 56 negara.
Pemerintah Indonesia akan terus berusaha mengejar target jumlah
kunjungan 20 juta wisman pada tahun 2019 mendatang.
Sementara itu pertumbuhan jumlah wisman dari 30 negara ini jauh
diatas pertumbuhan rata-rata dimana kunjungan wisman pada periode
Juni-Juli 2015 sebesar 4,27 persen dibandingkan periode Juni-
Juli 2014. Kondisi tersebut menunjukkan jika kebijakan yang
dibuat berdampak positif terhadap kedatangan wisman ke Indonesia.
Selanjutnya komitmen Presiden Joko Widodo untuk memprioritaskan
sektor pariwisata sebagai sektor unggulan juga dibuktikan dengan
penerbitan Perpres Nomor 105 tahun 2015 mengenai kunjungan yacht
asing ke Indonesia yang menghapus ketentuan mengenai Cleareance
Approval for Indonesia Territory(CAIT) dan impor sementara.
Dengan adanya Perpres tersebut akan memudahkan yacht asing
untuk masuk ke wilayah perairan Indonesia dalam pengurusan
dokumen Custom, Immigration, Quarantine, Port (CIQP) di 18
pelabuhan Indonesia.
Selain itu kebijakan ini juga diproyeksikan untuk meningkatkan
jumlah kunjungan yacht ke Indonesia hingga 6.000 yacht pada tahun
2019 sehingga dapat menghasilkan devisa hingga 600 juta dolar AS.
Keseriusan pemerintah mengembangkan sektor pariwisata ini didukung
dengan banyaknya objek wisata di dalam negeri yang diharaokan
akan menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang banyak dan
memberikanmultiplier effect bagi perekonomian daerah objek
wisata.
_______________
Penutup
_______________
Demikian gambarannya para kawan sekalian...!
...dan...
Selamat malam...!
Oya...!
Cle'an juga boleh cari tahu, negara lain yang melakuakan hal
yang sama, sehingga biaya wisata Cle'an ke luar negeri Indonesia
bisa lebih hemat.
Selamat malam sekali lagi...!
________________________________________________________________
Cat :
Indonesia sudah memberlakukan bebas visa , maka dari itu kunjungan wisatawan dari Inggris ke Indonesia terus meningkat, baca artikel selengkapnya di website kami.
BalasHapusTerima Kasih.